Selasa, 14 Februari 2012

Kelas Ibu Hamil


 
A. Pengertian

          Dalam menjalankan perannya, ibu hamil membutuhkan pengetahuan yang baik tentang kesehatan ibu dan anak, salah satunya melalui pendidikan ibu hamil. Kelas Ibu Hamil adalah sarana untuk belajar tentang kesehatan bagi ibu hamil dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi, mitos, penyakit menular dan akte kelahiran.

B. Tujuan  

Tujuan Umum

        Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi, mitos/ kepercayaan/ adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte kelahiran. 

Tujuan Khusus
  1. Terjadinya interaksi dan berbagi pengalaman antar peserta, antar ibu hamil dengan petugas kesehatan tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi, mitos/ kepercayaan/ adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte kelahiran.
  2. Meningkatkan pemahaman, sikap dan prilaku ibu hamil tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan.
  3. Meningkatkan pemahaman, sikap dan prilaku ibu hamil tentang perawatan kehamilan.
  4. Meningkatkan pemahaman, sikap dan prilaku ibu hamil tentang persalinan.
  5. Meningkatkan pemahaman, sikap dan prilaku ibu hamil tentang perawatan nifas.
  6. Meningkatkan pemahaman, sikap dan prilaku ibu hamil tentang perawatan bayi baru lahir.
  7. Meningkatkan pemahaman, sikap dan prilaku ibu hamil tentang mitos/ keprcayaan/ adat istiadat setempat yang berkaitan dengan kesehatan ibu hamil dan anak.
  8. Meningkatkan pemahaman, sikap dan prilaku ibu hamil tentang penyakit menular.
  9. Meningkatkan pemahaman, sikap dan prilaku ibu hamil tentang akte kelahiran. 

    C. Keuntungan kelas ibu hamil

    1. Materi diberikan secara menyeluruh dan terencana.
    2. Penyampaian materi lebih komprehensif
    3. Dapat mendatangkan tenaga ahli untuk memberikan penjelasan mengenai topik tertentu.
    4. Waktu pemberian materi menjadi efektif karena pola penyajian materi terstruktur dengan baik.
    5. Ada interaksi antara petugas kesehatan dengan ibu hamil pada saat pembahasan materi dilaksanakan.
    6. Dilaksanakan secara berkala dan berkesinambungan.
    7. Dilakukan evaluasi terhadap petugas kesehatan dan ibu hamil dalam memberikan penyajian materi sehingga dapat meningkatkan kualitas sistim pembelajaran.
     
    D. Sasaran Kelas Ibu Hamil

    Peserta kelas ibu hamil sebaiknya ibu hamil pada umur kehamilan 20 s/d 32 minggu, karena pada umur kehamilan ini kondisi ibu sudah kuat. Jumlah peserta kelas ibu hamil maksimal 10 orang setiap kelas, jika diperlukan suami/ keluarga diikut sertakan.

    E. Langkah Pendidikan di Kelas Ibu Hamil

    Dalam memberikan pendidikan pada ibu hamil tersebut dilakukan langkah-langkah dari mulai persiapan sampai pelaksanaan pembelajaran kelas ibu hamil Depkes & JICA (2008) antara  lain sebagai berikut:
  1. Melakukan identifikasi terhadap ibu hamil yang ada di wilayah kerja. Ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa jumlah ibu hamil dan umur kehamilannya sehingga dapat menentukan jumlah peserta setiap kelas ibu hamil dan berapa kelas yang akan dikembangkan dalam kurun waktu tertentu misalnya selama satu tahun.
  2. Mempersiapkan tempat dan sarana pelaksanaan kelas ibu hamil, misalnya tempat di puskesmas atau polindes, kantor desa/balai pertemuan, posyandu atau di rumah salah seorang warga masyarakat. Sarana belajar menggunakan kursi, tikar, karpet, VCD player dan lain-lain jika tersedia.
  3. Mempersiapkan materi, alat bantu penyuluhan dan jadwal pelaksanaan kelas ibu hamil serta mempelajari materi yang akan disampaikan.
  4. Persiapan peserta kelas ibu hamil, mengundang ibu hamil umur antara 5 sampai 8 bulan
  5. Siapkan tim pelaksana kelas ibu hamil yaitu siapa saja fasilitatornya dan nara sumber jika diperlukan.
  6. Membuat rencana pelaksanan kegiatan
  7. Akhir pertemuan dilakukan senam ibu hamil, sebagai kegiatan/materi ekstra
  8. Menentukan waktu pertemuan, yang disesuaikan dengan kesiapan ibu-ibu, bisa dilakukan pada pagi atau sore hari dengan lama waktu pertemuan 120 menit dan senam 30 menit.

    F. Materi Pada Kelas Ibu Hamil 

    Pertemuan I  :   Kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan
  • Apa kehamilan itu?
  • Perubahan tubuh ibu selama kehamilan
  • Keluhan umum saat hamil dan cara mengatasinya (kram kaki, wasir dan nyeri pinggang)
  • Apa saja yang perlu dilakukan ibu hamil
  • Pengaturan gizi termasuk pemberian tablet tambah darah untuk penanggulangan anemia
          Perawatan kehamilan
  • Kesiapan psikologis menghadapi kehamilan
  • Hubungan suami istri selama kehamilan
  • Obat yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi ibu hamil
  • Tanda-tanda bahaya kehamilan
  • Perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K)
          Pertemuan II 

          Persalinan

  • Tanda-tanda persalinan
  • Tanda bahaya persalinan
  • Proses persalinan
          Perawatan nifas
  • Apa yang dilakukan ibu nifas agar dapat menyusui ASI ekslusif?
  • Bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas?
  • Tanda-tanda bahaya dan penyakit ibu nifas
  • KB pasca persalinan
          Pertemuan III

          Perawatan bayi
  • Perawatan bayi baru lahir (BBL)
  • Pemberian K1 injeksi pada BBL
  • Tanda bahaya bayi baru lahir (BBL)
  • Pengamatan perkembangan bayi/anak
  • Pemberian imunisasi pada BBL
          Mitos
  • Penggalian dan penelusuran mitos yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak.
          Penyakit menular
  • Infeksi menular seksual (IMS)
  • Informasi dasar HIV/AIDS
  • Pencegahan dan penanganan malaria pada ibu hamil
          Akte kelahiran
  • Pentingnya akte kelahiran.



    Sumber: Depkes RI dan JICA.2008. Pegangan Fasilitator Kelas Ibu Hamil. Jakarta.Depkes RI dan JICA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar