Sabtu, 14 Januari 2012

Magnesium Sulfat (MgSO4) Untuk Tata Laksana Eklampsia



          Eklampsia merupakan onset baru dari aktivitas kejang grandmal dan/atau koma selama kehamilan atau setelah melahirkan pada wanita dengan tanda-tanda atau gejala preeklampsia. Ini biasanya terjadi selama atau setelah 20 minggu kehamilan atau pada periode postpartum.

        Eklampsia didahului dengan kondisi preeklampsia. Preeklampsia ditandai dengan meningkatnya tekanan darah pada ibu hamil yang diikuti oleh peningkatan kadar protein di dalam urine. Ibu hamil dengan preeklampsia juga akan mengalami pembengkakan pada kaki dan tangan. Preeklampsia umumnya muncul pada pertengahan umur kehamilan, meskipun pada beberapa kasus ada yang ditemukan pada awal masa kehamilan.

          Eklampsia merupakan kondisi lanjutan dari preeklampsia yang tidak teratasi dengan baik. Selain mengalami gejala preeklampsia, pada wanita yang terkena eklampsia juga sering mengalami kejang kejang. Eklampsia dapat menyebabkan koma atau bahkan kematian baik sebelum, saat atau setelah melahirkan.
Eklampsia merupakan komplikasi serius dari kehamilan, dan diperkirakan menyebabkan 10% kematian ibu per tahun di seluruh dunia. Dalam standar tata laksana eklampsia, digunakan antikonvulsan (antikejang) untuk mengontrol bangkitan kejang (fit) awal dan mencegah terjadinya kejang susulan.

           Diazepam (valium), fenitoin, dan lytic cocktail telah digunakan untuk menatalaksana eklampsia. Walau demikian, dari berbagai penelitian terbukti bahwa Magnesium sulfat (MgSO4) adalah yang paling efektif untuk tata laksana eklampsia.

          Penelitian telah menunjukkan bahwa untuk tata laksana eklampsia, MgSO4 jauh jauh lebih efektif daripada antikonvulsan lainnya, di samping harganya yang relatif lebih murah dan lebih mudah digunakan. Oleh karena itu, MgSO4 direkomendasikan untuk digunakan secara rutin dalam tata laksana eklampsia.

sumber  :  http://www.kesehatanibu.depkes.go.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar