Sabtu, 14 Januari 2012

Manajemen Aktif Kala III Terbukti Efektif Mencegah Perdarahan Pascapersalinan

          Dalam upaya percepatan penurunan Angka Kematian Ibu, Kementerian Kesehatan telah menekankan pentingnya Manajemen Aktif Kala III pada setiap asuhan persalinan normal. Saat ini, Manajemen Aktif Kala III telah menjadi prosedur tetap pada asuhan persalinan normal dan menjadi salah satu kompetensi dasar yang harus dimiliki setiap tenaga kesehatan penolong persalinan (dokter dan bidan).
Secara teknis, Manajemen Aktif Kala III meliputi :
  • tindakan pemberian uterotonika (oksitosin) profilaksis, 
  • penjepitan segera tali pusat pasca lahirnya bayi, dan 
  • peregangan tali pusat terkendali untuk melahirkan plasenta. 

             Manajemen Aktif Kala III dikenalkan pada asuhan persalinan normal untuk mengurangi perdarahan, salah satu penyebab utama kematian ibu. Manajemen Aktif Kala III memperbarui prosedur yang ada sebelumnya. Sebelum dikenalkannya Manajemen Aktif Kala III, seorang ibu bersalin tidak diberikan uterotonika pasca lahirnya bayi dan plasenta dilahirkan spontan tanpa peregangan tali pusat.

          Sebuah studi analisis telah dilakukan oleh Begley CM dkk melalui The Cochrane Collaboration, sebuah sumber referensi ilmu kedokteran berbasis bukti (evidence-based medicine) terpercaya. Begley dkk mereview lima buah penelitian yang melibatkan 6486 ibu bersalin. Seluruh penelitian itu bertujuan membandingkan antara manajemen aktif versus manajemen pasif pada kala III persalinan.

          Dari hasil review penelitian tersebut, disimpulkan bahwa Manajemen Aktif Kala III terbukti efektif mengurangi risiko perdarahan dan menyelamatkan lebih dari 1 liter darah selama proses persalinan.

          Pada studi analisis lain, Cotter dkk, juga melalui The Cochrane Collaboration, juga melakukan review terhadap 14 penelitian yang melibatkan 3000 ibu bersalin. Keempat belas penelitian tersebut bertujuan meneliti manfaat pemberian oksitosin profilaksis pada kala III persalinan. Cotter dkk menyimpulkan bahwa pemberian oksitosin profilaksis pada kala III persalinan terbukti bermanfaat untuk mencegah perdarahan pasca persalinan dan dapat menyelamatkan lebih dari 500 ml darah pada persalinan.

          Dengan demikian, Manajemen Aktif Kala III, termasuk pemberian injeksi oksitosin profilaksis pasca lahirnya bayi, telah terbukti secara ilmiah dapat mencegah perdarahan pasca persalinan. Seluruh tenaga kesehatan penolong persalinan (dokter, bidan) diharapkan dapat melaksanakan Manajemen Aktif Kala III pada setiap asuhan persalinan normal dalam upaya percepatan penurunan Angka Kematian Ibu di Indonesia.

sumber :  http://www.kesehatanibu.depkes.go.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar