Istilah
sperma berasal dari kata Yunani (σπέρμα)””sperma (yang berarti “benih”)
dan mengacu pada sel-sel reproduksi pada gamet laki-laki.
Sel
sperma manusia adalah haploid, sehingga 23 nya kromosom dapat bergabung dengan
23 kromosom telur perempuan untuk membentuk sel diploid. Sebuah sel sperma yang
motil uniflagellar disebut sebagai sebuah spermatozoa. Sel-sel sperma
tidak bisa membagi dan memiliki hidup yang terbatas, tetapi setelah fusi dengan
sel telur saat fertilisasi, sebuah zigot totipoten terbentuk dengan potensi
untuk berkembang menjadi organisme baru. Sel-sel sperma memberikan kontribusi
setengah dari informasi genetik kepada keturunan diploid. Pada mamalia, jenis
kelamin anak ditentukan oleh sel sperma: spermatozoa yang membawa kromosom Y
akan menghasilkan keturunan (XY) laki-laki, sementara spermatozoa dengan
kromosom X akan menghasilkan keturunan (XX) perempuan (ovum selalu memberikan
kromosom X).
Saat sekali ejakulasi, pria dapat
mengeluarkan kurang lebih 200 juta sel sperma, dan secara kontinu, sel
gametogonium laki-laki menghasilkan 100juta sel sperma setiap jamnya. Sperma X
dan Y dapat dibedakan berdasarkan perbedaan bentuk dan ukuran, variasi ukuran
kromosom Y, kemampuan bergerak, serta umur sel, dan juga elektrisitas dan sifat
kimiawinya. Namun yang akan dibahas kali ini adalah dalam beda bentuk ukuran,
kemampuan bergerak, dan umur sel.
Sperma Y (pria) bergerak lebih
cepat, ukurannya relatif lebih kecil, namun umurnya lebih pendek. Sebaliknya,
sperma X lebih kurang 3% lebih gemuk, bentuknya lebih bulat, dengan bentuk dan
ukuran yang demikian, sperma X bergerak lebih lambat. Namun mereka memiliki
daya tahan hidup yang lebih lama. Sperma Y dapat bertahan hidup di dalam
saluran reproduksi wanita selama 12 hingga 24 jam, sedangkan sperma X sanggup
bertahan hingga 2 hari.
Memang jumlah gen dan kromosom kedua
jenis sperma adalah sama, namun ternyata ukuran sperma tidak hanya ditentukan
oleh kandungan kromosom (DNA), tapi juga berkaitan dengan kandungan dan
struktur sitoplasmanya. Sebuah penelitian mengatakan bahwa panjang, lebar,
perimeter, dan luas permukaan kepala, demikian juga panjang leher dan ekor
sperma X lebih besar dibanding sperma Y.
Yang menentukan jenis kelamin
seorang anak adalah sperma mana yang berhasil lebih dahulu membuahi sel telur.
Karena, sel telur hanya terdiri dari kromosom X, maka bila sperma X yang
membuahi sel telur, maka janin yang dihasilkan menjadi XX yang berarti berjenis
kelamin perempuan, sedangkan bila sperma Y maka akan menjadi XY yang berarti
anak laki-laki.
Perbedaan
karakteristik sperma X dan Y
|
|
Sperma
X
|
Sperma
Y
|
Bergerak
lebih lambat
|
Mampu
bergerak lebih cepat
|
Jangka
waktu hidup lebih lama
|
Jangka
waktu hidup lebih pendek
|
Lebih
tahan dalam lingkungan asam
|
Tidak
tahan dalam lingkungan asam
|
Berarti, bila lingkungan asam,
kemungkinan sperma Y akan mati sehingga tidak mungkin membuahi sel telur,
sedangkan bila keadaan basa atau netral, X dan Y dapat hidup, tetapi peluang Y
membuahi sel telur lebih besar karena Y mampu bergerak lebih cepat.
sumber:
1. artikel penelitian di FK Unhas
2. bahan kuliah gametogenesis,
biologi perkembangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar